Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Bulan Maret ini Keluyuran ke Mana Saja?

 Sebulan Maret ini Saya masih sering keluar-keluar rumah, meski masih dalam suasana pandemi, Saya mau dan harus keluar. Ya mau gimana lagi, kerjaan memang kadang menempatkan kita dalam situasi yang sulit. Mau gak mau Saya tetap keluar, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang suka digaungkan pemerintah, menjaga jarak - memakai masker - dan mencuci tangan.

Terminal, salah satu gerbang yang akan mengantarkan siapa pun menuju ke mana saja.

Awal bulan ini Saya harus ke Kebumen, ada kerjaan sebentar di sana, bikin video seperti biasanya. Ini adalah perjalanan jauh sampai keluar provinsi pertama selama pandemi ini. Saya masih agak was-was awalnya kalai harus ke sana. Tapi akhirnya Saya tetap berangkat.

Berangkatnya Saya naik bus yang ternyata memakan waktu lebih lama dari yang Saya perkirakan. Seharian penuh Saya di jalanan, berganti moda transportasi. Malam baru sampai tujuan.

Selama di Kebumen, video yang Saya kerjakan adalah pengambilan gambar di seputar batu-batuan. Baru tahu juga kalau di Kebumen sana ada geopark yang mengkonservasi batuan dari dasar laut. Padahal tempatnya di daratan. Menurut penelitian yang telah dilakukan, jutaan tahun yang lalu, batuan yang ada di Geopark Karangsambung ini dulunya ada di dasar laut. Lalu karena pergesran lempeng benua dan samudera, batuan ini terangkat ke permukaan dan menjadi daratan lalu bahkan perbukitan. Ajaib sekali memang. Karena sebab ini lah Karangsambung mempunyai ragam batuan yang kaya. Dulu waktu perhiasan batuan akik sendang populer, sungai di sana ramai pencari batuan, banyak orang menggemari.

Sawah di Karangsambung, masih pagi banget.

Landscape di Karangsambung.

Jalan pedesaan di Karangsambung.

Pantai yang enak buat jalan kaki, Menganti.

Setelah beberapa hari di Karangsambung, Saya sempat mampir ke Pantai Menganti. Pantai yang pedestriannya enak menurut Saya, karena memang enak buat jalan kaki sambil menyusuri tepian pantai.

Pulang dari Kebumen Saya naik kereta api yang memang lebih cepat dari naik bus. Alasan kenapa berangkatnya Saya tidak naik kereta karena jadwal keretenya berangkat sore dan sampai di Kebumen malam. Awalnya Saya pikir berangkat pagi dengan naik bus, Saya tidak akan sampai di Kebumen sana terlalu malam. Ternyata akhirnya sama saja. Karena saat ini kalau naik kereta harus melakukan swab test dulu, membuat saya mengalami swab test untuk pertama kalinya. Syukur hasilnya negatif.

Sampai di rumah untuk beberapa hari ke depan Saya masih di rumah saja, karena video yang Saya kerjakan di Kebumen harus diedit. Berhar-hari Saya habiskan waktu di depan komputer, ya gak selalu kadang masih keluar. Setelah menyelesaikan editan video Saya bisa dengan santai ngopi-ngopi di warung sambil numpang wifian.

Memulai lagi kegemaran bikepacking.

Camping di hutan.

Sesaat sebelum bongkar tenda lalu pulang.
 Setelah segala urusan terselesaikan sebagian, Saya mulai melanjutkan hobi Saya yang lain, gowes sambil camping. Ya, akhirnya Saya bisa bikepackingan lagi. Kali ini Saya gowes dan campingnya gak jauh-jauh dari rumah. Tapi berangkatnya lumayan bikin ngos-ngosan juga karena jalannya banyak nanjaknya. Saya camping di sebelah Gunung Penanggungan, satu jalan ke Jolotundo.

 

Di sisa bulan ini belum ada rencana mau ke mana-mana lagi, mungkin cuma mau gowes-gowes santai aja.

Comments