Sore ini saya gowes ke Mojosari, random saja tanpa tujuan pasti. Jujugan pertama saya ke Terminal Mojosari. Dengar-dengar kabar akan ada trayek bus baru yang akan mampir ke terminal ini, Trans Jatim Koridor 6 katanya. Sebab itu saya penasaran seperti apa persiapan yang sedang di kerjakan di terminal ini. Sudah selesaikah atau mungkin ada bus yang sedang lewat.
![]() |
Tampak depan Terminal Mojosari, gambar saya capture dari Google Street View, karena tadi waktu ke sana tidak sempat foto. |
Sampai di Terminal Mojosari, kondisinya masih berantakan seperti biasanya. Rumput-rumput liar masih subur. Tapi, dari luar pagar terlihat beberapa tukang sedang mengecat ulang beberapa bangunan tempat naik turun penumpang. Sepertinya memang akan ada bus trans jatim koridor 6 yang akan mampir terminal ini. Baguslah, biar gak sia-sia bikin terminal ini. Terminal Mojosari ini sebenarnya letaknya sudah tidak di Mojosari lagi, melainkan sudah masuk Pungging.
Mojosari sendiri sebenarnya sudah dilewati bus komuter Mojokerto-Pasuruan. Kami menyebutnya bus kuning karena bus ini warnanya kuning. Tapi bus ini kondisinya sudah tidak prima, semakin lama kuning cerahnya semakin kusam. Kadang bus ini juga tidak sepenuhnya melayani rute Mojokerto-Pasuruan, apa lagi kalau sudah sore. Biasanya penumpang akan dioper ke bus lain di sekitaran Gempol. Saya pernah mengalaminya. Nah, bus trans jatim koridor 6 katanya nanti akan melayani rute Terminal Mojokerto ke Terminal Porong bolak-balik.
Sehabis dari terminal saya lanjutkan gowes random tanpa tujuan ini. Saya gowes melewati jalan-jalan kecil di Panjer. Saya gowes terus sampek akhirnya tiba di Pasar Buah Mojosari.
![]() |
Pasar Buah Mojosari. Ya lagi-lagi saya ambil gambar ini dari Google Street View, karena tadi cuma lewat saja. Tidak sempat berhenti lama untuk motret. Bingung juga mau motret apa tadi. |
Pasar Buah ini dahulunya adalah Terminal Mojosari sebelum dipindah ke tempat baru seperti yang saya ceritakan di atas. Di pasar buah ini sepertinya tidak bisa beli eceran. Kebanyakan orang yang beli di sini memang belinya dalam jumlah besar, istilahnya "kulakan". Jadi, pasar buah ini memang menjadi tempat transaksi antar pedagang, buah yang dibeli di sini akan dijual lagi. Selain pasar buah, di tempat ini juga ada pasar bunga, pasar ikan, dan deretan kios warung kopi dan lain-lain. Saya tidak mampir di sini, hanya lewat saja, mungkin lain kali akan saya ceritakan lebih panjang lagi tentang pasar ini.
Setalah mengunjungi dua tempat ini, saya sebenarnya masih ingin gowes tapi hari sudah mulai sore. Akhirnya saya lanjut gowes menuju pulang. Selama perjalanan pulang, saya sempat mampir sekali untuk beli pentol.
Comments
Post a Comment