Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Pengen ke Bromo, Mending Berangkat Sendiri apa ikut Open Trip?

Lagi bingung mau ke bromo sendirian apa ikut open trip aja? Memutuskan antara traveling ke Bromo sendiri (dengan kendaraan pribadi) atau ikut open trip memang dilema, karena keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya akan membedah berdasarkan pengalaman saya yang telah beberapa kali ke Bromo dengan kendaraan sendiri atau ikut rombongan orang yang sedang liburan, supaya sampean bisa menentukan pilihan yang paling pas:

Savana Bromo yang selalu ramai dengan lalu-lalang Jeep yang penuh wisatawan.

Traveling Sendiri (dengan Kendaraan Pribadi)

Pertama kali saya ke Bromo itu bukan karena keinginan sendiri tapi karena diajakin teman. Karena pada dasarnya saya suka traveling, diajakin ke Bromo ya ayo aja.  Kami berangkat tengah malam dari Malang, naik motor. Kami ke Bromo lewat Nongkojajar. Waktu itu kami sampai di Penanjakan Bromo sekitar pukul empat pagi, masih sepi sekali bahkan banyak warung yang belum buka. Berbeda dengan saat ini  yang kawasan Bromo sudah mulai ramai sejak tengah malam.

Pengalaman pertama saya ke Bromo waktu itu terasa menyenangkan, tidak ada rasa kurang puas. Pulangnya saya lewat Tumpang, meski capek dan ngantuk, tetap saja itu pengalaman yang menyenangkan.

Setelah itu saya masih beberapa kali main ke Bromo, entah itu diajak atau diminta mengantarkan teman. Semuanya selalu berangkat sendiri.

Bedasarkan pengalaman ini, saya bisa menuliskan kelebihan main ke bromo sendiri, antara lain:

Fleksibilitas Penuh: Sampean bisa mengatur jadwal sendiri, berangkat kapan pun sampean mau, berhenti di mana saja, dan menjelajahi Bromo sesuai keinginan sampmean. Tidak terikat waktu rombongan. Apa lagi kalau sampean ke sana naik motor, bisa eksplor ke mana saja karena motor diperbolehkan masuk ke area savana dan lautan pasir. Bahkan bisa keluar dari Bromo lewat pintu yang berbeda. Namun jika sampean ke Bromo naik mobil, mau gak mau sampean harus parkir dan melanjutkan menjelajahi bromo dengan sewa jeep.

Hemat Biaya: Jika sampean bepergian dengan rombongan yang cukup besar dan kendaraanmu irit bahan bakar, biaya per orang bisa jadi lebih murah dibandingkan open trip, terutama untuk akomodasi dan makan. Pendapat ini sangat tergantung dengan bagaimana cara sampean membelanjakan uang sampean. Kalau suka jajan pada akhirnya ya akan habis banyak juga. Ditambah lagi jika sampean ke sana naik motor, sampean tidak perlu mengeluarkan biaya sewa jeep. Pengeluaran yang pasti adalah ongkos BBM, tiket masuk, dan makan/jajan.

Pengalaman yang Lebih Personal: Sampean bisa merasakan petualangan yang lebih personal dan mendalam karena harus mengurusi semuanya sendiri, lalu berinteraksi langsung dengan penduduk lokal dan wisatawan lain yang melewati jalan yang sama, dan menemukan tempat-tempat tersembunyi (kalau mau eksplor lebih dalam lagi).

Berangkat sendiri ke Bromo memang punya kelebihan tapi juga dibarengi dengan kekurangan yang harus siap sampean hadapi. Apa saja kekurangan itu?

Persiapan dan Logistik yang Ribet: Nah ini, Sampean harus mengurus semuanya sendiri, mulai dari rute, akomodasi (kalau mau nginep), tiket masuk, hingga mencari sewa jeep di Bromo (ini penting, karena mobil pribadi tidak bisa masuk area kawah Bromo, kalau bawa motor sih bisa langsung masuk saja).

Tantangan Medan: Jalan menuju Bromo cukup menantang dan berliku, bukan jalan yang biasa kita lewati setiap hari, terutama jika sampean belum terbiasa. Nyetir kendaraan ke sana cukup melelahkan, apa lagi pulangnya, bisa dibikin ngantuk. Sampean juga harus siap dengan kondisi jalan yang gelap jika mengejar sunrise.

Biaya Tak Terduga: Bisa ada biaya tambahan untuk parkir, tol (kalau bawa mobil), atau perbaikan kendaraan jika terjadi masalah. Amit-amit mengalami kendala kendaraan saat ke Bromo pasti akan sangat merepotkan.

Ketersediaan Jeep Lokal (bagi yang ke sana bawa mobil): Di Bromo, untuk mencapai spot sunrise dan kawah, sampean wajib menyewa jeep lokal. Mencari jeep di pagi buta bisa sedikit tricky jika tidak diatur sebelumnya. Akan lebih baik kalau sampean sudah punya kontak sopir jeep atau guide lokal untuk bisa booking sebelum sampai sana.

Ikut Open Trip atau agen travel atau guide.

Pengalaman main ke Bromo dengan rombongan besar open trip atau travel agen ini saya dapatkan ketika harus mengikuti rombongan ini untuk motret. Ya, pada akhirnya ada momen bagi saya main ke Bromo untuk bekerja bukan untuk liburan.

Seperti sebelumnya akan dua sisi yang akan saya bedah pertama soal kelebihan mengikuti open trip;

Praktis dan Anti Ribet: Semua sudah diatur oleh operator tur, mulai dari transportasi, akomodasi, tiket masuk, hingga sewa jeep. Sampeann tinggal duduk manis dan menikmati perjalanan. Siapin saja duit buat bayar semuanya.

Aman dan Terjamin: Operator tur biasanya sudah berpengalaman dan tahu medan. Ada tour leader yang akan memandu dan memastikan semuanya berjalan lancar. Enak toh.

Bisa Dapet Kenalan Baru: Cocok kalau sampean suka bersosialisasi dan ingin bertemu orang-orang baru dari berbagai latar belakang.

Efisiensi Waktu: Jadwal sudah tersusun rapi sehingga sampean bisa mengunjungi beberapa spot ikonik Bromo dalam waktu singkat. Less capek.

Kemudian sisi kedua adalah kekurangan dari mengikuti open trip;

Kurang Fleksibel: Sampean harus mengikuti jadwal dan rute yang sudah ditentukan oleh operator tur. Tidak bisa berlama-lama di satu tempat atau mampir ke spot di luar itinerary.

Privasi Kurang: Sampean akan bepergian dengan rombongan, yang mungkin terasa kurang nyaman bagi sebagian orang. Bagi orang yang sulit bersosialisasi hal ini cukup melelahkan.

Biaya Lebih Mahal (belum tentu juga tapi hampir pasti): Terkadang biaya open trip bisa lebih mahal per orang, terutama jika sampean bepergian sendirian atau berdua saja.

Kualitas Operator: Harus pintar memilih operator open trip yang terpercaya agar tidak kecewa dengan pelayanan atau fasilitas yang diberikan. Hati-hati kena scam.

Jadi, mana yang lebih baik untuk sampmean? Pilih traveling sendiri jika sampean suka tantangan dan petualangan, ingin fleksibilitas penuh dalam itinerary, bepergian dengan rombongan yang cukup besar sehingga bisa patungan biaya, lalu sudah familiar dengan medan atau punya pengalaman driving di pegunungan, dan punya waktu luang untuk merencanakan semuanya. Main ke Bromo itu menyenangkan tapi jika perencanaannya kurang tepat bisa menjadi traveling yang merepotan.

Pertimbangkan untuk memilih ikut open trip jika sampean ingin perjalanan yang praktis dan tidak mau pusing memikirkan logistik, baru pertama kali ke Bromo dan tidak ingin ambil risiko tersesat atau kesulitan di jalan. Ingin hemat waktu dan energi. Terbuka untuk bertemu orang baru dan bersosialisasi. Bepergian sendirian atau berdua dan ingin menghemat biaya transportasi (daripada nyetir mobil pribadi yang mahal dan melelahkan).

Pertimbangkan juga musim perjalanan sampean. Jika musim liburan atau peak season, Bromo akan sangat ramai. Ikut open trip bisa jadi lebih efisien karena operator mungkin punya akses atau prioritas tertentu, sedangkan jika sampean sendiri, akan lebih banyak perjuangan untuk mencari parkir, jeep, atau tempat di spot sunrise yang strategis.

Semoga perbandingan ini membantu sampean membuat keputusan ya! Yang terpenting, pastikan persiapan matang agar perjalanan ke Bromo berjalan lancar dan berkesan.

Tambahan saran singkat sebelum memutuskan ke Bromo yang perlu dihighlight. Untuk traveling sendiri (dengan kendaraan pribadi mobil). Rencanakan dengan matang dan sewa jeep dulu: pastikan sampean sudah riset rute atau ajak teman yang sudah pernah ke sana, siapkan kondisi kendaraan dengan prima, dan pesan/booking jeep lokal jauh-jauh hari untuk naik ke spot sunrise dan kawah Bromo. Jangan dadakan!

Untuk yang ingin ikut jasa Open Trip. Pilihlah operator terpercaya: Cari operator open trip yang punya reputasi baik, cek ulasan dari peserta sebelumnya, dan pastikan fasilitas serta itinerary-nya sesuai dengan yang sampean inginkan agar tidak kecewa di jalan.

Selamat berpetualang.

Comments