Sudah sejak kecil Saya menggandrungi sepeda. Bukan untuk alasan yang spesifik seperti olahraga atau hobi, Saya hanya suka berseluncur di atas kendaraan roda dua ini. Berangkat sekolah naik sepeda, pergi bermain juga naik sepeda. Saya pun juga tidak seumur-umur selalu bersepeda. Ada kalanya Saya tidak bersepeda untuk waktu yang lama.
Belakangan Saya mulai suka bersepeda lagi, untuk main-main aja. Tapi sekarang lebih suka bersepada dengan jarak yang jauh. Berangkat pagi pulang siang. Pernah Saya ke Trawas, jalur yang dilewati menanjak terus, capek. Tapi pulangnya tinggal meluncur, hampir tanpa mengayuh pedal sampai rumah.
Pernah juga Saya bersepeda ke Jolotundo dan sekitarnya, sebenarnya lebih dekat dari pada ke Trawas, tapi waktu itu saking niatnya, Sambil bikin video bersepeda dari pagi dan baru pulang sore. Tidak hanya ke Candi tapi juga masuk ke hutan jati entah mungkin milik perhutani.
Sebelumnya, Jolotundo adalah petirtaan peninggalan zaman Majapahit, katanya dulu tempat mandi para keluarga kerajaan. Airnya sampai sekarang masih mengalir dengan deras. Jernih bahkan saya pernah dengar ada yang bilang kwalitas airnya salah satu yang terbaik di dunia.
Waktu itu Saya tidak terlalu lama di Jolotundo kareni ini baru jujugan pertama. Masih ada tempat lain yang harus Saya kunjungi. Setelah selesai mengambil gambar, Saya melanjutkan sepedaan. Masuk ke desa-desa dan hutan. Melewati kali dan sungai kecil.
Oh ya tadi Saya bilang kalau sepedaan ini tadi buat bikin video. Berikut ini videonya.
Gunung Penanggungan dari jalur bersepeda, di lerengnya itu ada Candi Jolotundo. |
Belakangan Saya mulai suka bersepeda lagi, untuk main-main aja. Tapi sekarang lebih suka bersepada dengan jarak yang jauh. Berangkat pagi pulang siang. Pernah Saya ke Trawas, jalur yang dilewati menanjak terus, capek. Tapi pulangnya tinggal meluncur, hampir tanpa mengayuh pedal sampai rumah.
Pernah juga Saya bersepeda ke Jolotundo dan sekitarnya, sebenarnya lebih dekat dari pada ke Trawas, tapi waktu itu saking niatnya, Sambil bikin video bersepeda dari pagi dan baru pulang sore. Tidak hanya ke Candi tapi juga masuk ke hutan jati entah mungkin milik perhutani.
Sebelumnya, Jolotundo adalah petirtaan peninggalan zaman Majapahit, katanya dulu tempat mandi para keluarga kerajaan. Airnya sampai sekarang masih mengalir dengan deras. Jernih bahkan saya pernah dengar ada yang bilang kwalitas airnya salah satu yang terbaik di dunia.
Waktu itu Saya tidak terlalu lama di Jolotundo kareni ini baru jujugan pertama. Masih ada tempat lain yang harus Saya kunjungi. Setelah selesai mengambil gambar, Saya melanjutkan sepedaan. Masuk ke desa-desa dan hutan. Melewati kali dan sungai kecil.
Oh ya tadi Saya bilang kalau sepedaan ini tadi buat bikin video. Berikut ini videonya.
Comments
Post a Comment