Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Gowes ke Tlocor

Berawal dari keinginan agar bisa bike packing entah kapan nanti, Saya berpikir harus mempersiapkannya dari sekarang ini. Olah raga dan latihan terus. Salah satu latihan yang Saya lakukan adalah gowes jarak jauh dalam satu hari. Kadang untuk menentukan destinasi gowes yang agak jauh bisa bingung sendiri, ujung-ujungnya gowes muter-muter kampung aja, gak terlalu jauh tapi lumayan bikin keringetan.
Aerial Tlocor dengan tambak jujugan orang mancing di sekitarnya.
Pernah Saya punya keinginan gowes sampai ke pantai, tapi rumah tempat tinggal Saya jauh banget dari pantai, terlalu jauh untuk gowes. Mungkin bisa berangkatnya tapi pulangnya bisa-bisa kemalaman. Mulailah Saya membuka aplikasi peta di ponsel, melihat-lihat pantai mana yang terdekat dengan rumah. Sampai akhirnya Saya temukan Tlocor, bukan pantai sebenarnya, tapi sudah mendekati pesisir. Saya pun tertarik untuk gowes ke sana. Di peta, perkiraan jarak dari rumah sampai ke Tlocor 39 Km melalui jalur tercepat yang bisa dilalui mobil. Waktu tempuh tidak sampai satu jam, tapi kalau gowes, berdasarkan pengalaman dan kecepatan gowes sebelumnya, perkiraan saya tiga jam baru sampai. Saya pun bersiap.

Waktu luang untuk bisa gowes akhirnya datang juga. Saya berangkat pukul pagi dari rumah dan sampai di Tlocor pukul sembilan kurang. Sesuai dengan target dan perkiraan Saya, tiga jam gowes sudah sampai. Sepanjang jalan waktu berangkat ini, jalurnya enak. Jalur yang ditunjukkan aplikasi peta di ponsel mengikuti jalan raya. Medan yang Saya lalui pun landai saja. Dari rumah agak turun kemudian landai terus sampai di Tlocor. Bahkan setelah melewati Gempol, jalannya lurus saja sampai Tlocor.

Gowes ke Tlocor ternyata banyak melewati tambak, Saya kerap menemui orang yang berangkat atau sedang mancing. Melihat mereka jadi muncul ide untuk gowes lagi suatu saat nanti, kemudian kemping di tepi tambak sambil mancing untuk makan malam.

Sampai di Tlocor, Saya tidak punya ekspektasi akan tempat yang indah. Ekspektasi Saya hanya sampai di sini saj sudah cukup. Suasana dan pemandangan di Tlocor biasa-biasa saja. Namun di sini ada dermaga dan perahu yang akan mengantarkan ke Pulau Lusi, entah pulau seperti apa itu, tapi kalau melihat di aplikasi peta di ponsel dan membaca ulasan dari pengunjung yang pernah ke sana, Pulau Lusi itu semacam delta. Mungkin suatu saat nanti Saya juga akan mencoba ke sana.
Perahu yang berada di dermaga Tlocor.
Perahu mengangkut penumpang yang baru kembali dari Pulau Lusi.
Panggung ekspresi di Tlocor, kebetulan akhir pekan itu ada hiburan organ tunggal.
Panasnya perjalanan pulang, tapi pas sampai rumah hujan dersa mengguyur.

Yah, begitulah suasana di Tlocor, tidak ada yang menarik. Tapi Saya puas sudah bisa ke sini, tapi juga belum lega karena Saya harus pulang gowes juga. Kisah ikni belum berakhir.

Ketika berangkat, perkiraan dan target saya  tiga jam sudah sampai, namun waktu pulang, target Saya empat jam atau lebih dikit, karena bagaimana pun kondisi fisik sudah menurun dan tenaga juga tidak sesegar waktu berangkat. Dan yang pasti jalannya agak nanjak, ditambah kaki sudah terasa capeknya.

Waktu pulang sebenarnya Saya tidak langsung pulang, Saya sempat mampir ke rumah seorang teman di Jabon, masih sejalur dengan rute gowes tapi berbeda dengan jalur berangkat. Saya mampir sekitar satu setengah jam, nongkrong dan ngobrol saja, istirahat tentunya. Siang Saya pamit pulang dan mulai gowes menuju rumah.

Sebelumnya dari Tlocor sampai ke Rumah teman Saya ini, waktu yang Saya tempuh sekitar satu jam. Padahal jaraknya gak sampai 10 Km. Sian itu Saya pulang gowes pelan-pelan, sudah gak terlalu kuat kaki ini. sering kali Saya berhenti untuk istirahat. Berbeda dengan waktu berangkat, Saya hampir tidak berhenti sama sekali untuk untuk istirahat. Ya berhenti beberapa kali untuk shot video dan minum air.

Butuh waktu yang lumayan lama waktu pulang. Dengan kondisi fisik yang tidak sesegar waktu berangkat, Saya baru sampai rumah pukul empat sore. Empat jam lebih Saya baru sampai rumah. Dan ini melelahkan sekali, tapi tidak begitu lelah dibandingkan ketika gowes ke Puthuk Kembang yang banyak nanjaknya.

Sudah cerita gowes ke Tlocor. Lain kali akan Saya ceritakan lagi pengalaman gowes ke tempat-tempat baru.

Comments