Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Berwisata ke Bendungan Wonorejo

Kadang Saya punya sebuah kegemaran, atau bisa jadi hobi yang agak di luar kebiasaan. Kebanyakan orang akan punya hobi sepeti memancing, olahraga, mengoleksi benda-benda, atau lainnya. Saya sendiri juga menyukai salah satunya. Tapi Saya juga punya kegemaran lain. Menjelajah dunia melalui Google Maps (nanti kita sebut Gmaps) hehehe... Jika komputer sedang terhubung ke internet dan waktu senggang, salah satu tab di browser pasti kebuka Gmaps. Saya melakukan ini hanya untuk iseng-iseng saja, melihat apa saja yang ada di sekitar tempat tinggal dari foto satelit. Atau melihat ada apa di belahan dunia sana. Sering kali Saya menandai tempat-tempat yang ingin Saya kunjungi, meskipun hanya tempat-tempat yang sekiranya bakal dengan mudah Saya jangkau untuk beberapa waktu kedepan. Dari situ lah mulai banyak menghayal untuk traveling. Ya kegiatan ini lumayan menghibur juga.
Aerial Bendungan Wonorejo.
Beberapa kali Saya telah mengunjungi tempat-tempat yang telah Saya tandai di peta. Tempat-tempat itu seperti taman, air terjun, danau, cafe, warung kopi, jembatan dan lainnya. Kebanyakan tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggal atau dekat dengan jalur yang sering Saya lewati untuk berkomuter. Tapi kadang juga agak jauh sampai ke luar kota atau luar Provinsi. Beginilah Saya memulai berkelana.

Bendungan Wonorejo juga Saya ketahui dari melihat-lihat citra satelit di Gmaps. Bendungan ini terletak di Tulungagung, berdekatan dengan rumah nenek di Trenggalek, tidak terlalu dekat juga sih tapi juga tidak terlalu jauh dibanding dari Mojokerto. Awal Februari ini Saya ke Trenggalek dan ketika pulang dari sana Saya sempatkan untuk mampir sebentar ke Bendungan Wonorejo.

Dilihat dari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna di Gmaps, Bendungan Wonorejo bukanlah tempat yang prestisius sebenarnya, biasa saja. Karena itu lah Saya tidak berekspektasi terlalu tinggi, tidak membayangkan tempat dengan landscape yang wah, biar tidak kecewa nantinya.

Waktu ke Bendungan Wonorejo, saat itu sudah siang, jadi gak terlalu bagus juga buat motret. Apa lagi waktu itu juga sedang mendung, meski tidak tebal tetap kurang cerah. Ya ini lah kegiatan Saya ketika sudah sampai di tempat tujuan yang telah Saya tandai di peta, motret. Buat apa? Ya tentu saja buat posting di media sosial dan di blog ini hehehe. Selain motret, untuk menikmati tempat yang sedang Saya kunjungi biasaya Saya akan berjalan menelusuri seluruh area (kalau gak kecapekan), kemudian kalau sudah selesai atau kecapekan Saya akan duduk-duduk saja. Akan lebih nikmat lagi kalau ada kopi atau teh dan roti.
Tulisan Bendungan Wonorejo yang menempel pada dinding tebing.
Gedung di dalam kawasan bendungan.
Papan peringatan agari tidak mandi nyemplung ke Waduk apa lagi dekat bendungan, karena memang berbahaya.
Semacam semenanjung yang jadi tempat orang-orang mancing, kalau sedang pasang pasti akan tenggelam.
Berjalan-jalan di atas bendungan.
Di sini ada PLTA juga, air dari waduk akan dialirkan ke sungai ini, tepat di bawah bendungan.
Garis batas pengunjung wisata.
Saya kemarin waktu ke sana, setelah bayar karcis diberi satu botol air mineral juga. Saya lihat pengunjung lain juga mendapatkannya.
Perahu di tepi waduk.
Sama hal-nya kemarin waktu ke Bendungan Wonorejo, setelah berjalan kaki di sekitaran bendungan sambil motret, Saya pindah ke sisi lain waduk. Tapi karena waduknya ini luas sekali, saya pindahnya tidak jalan kaki, tapi naik kendaraan. Capek juga kalau harus jalan kaki, lagi pula Saya juga tidak punya banyak waktu, harus segera pulang.

Selama di Bendungan Saya tidak berhenti terlalu lama karena tidak bisa bersantai di sana, panas. Sementara di sisi lain waduk, Saya bisa lebih lama bersantai karena suasananya nyaman sekeali, teduh dan sepoi-sepoi. Selain itu juga ada warung kopi di tepi jalan yang dekat dengan waduk. Saya juga menjumpai banyak orang mancing di sini, padahal di bendungan ada peringatan di larang mancing. Hmm mungkin peringatan itu hanya berlaku di sekitaran bendungan, di tempat lain di waduk ini mungkin tidak.
Panorama Waduk Wonorejo.
Mengitari Waduk Wnorejo.
Sedang asyik mancing.

Saat memutari Waduk Wonorejo Saya melewati tempat yang sempat hits, namanya Ranu Gumbolo, tempat di tepian waduk yang memfasilitasi foto-foto netizen. Iya itu nama yang sama dengan danau yang ada di Semeru, TNBTS. Jujur Saya agak gak nyman membaca nama ini di tempat ini. Terdengar tidak cocok saja, mungkin ada nama lain yang lebih sesuai degan kearifan Tulungagung.

Saya menghabiskan waktu lebih lama ketika berada di sisi lain Waduk Wonorejo yang berseberangan dengan bendungan. Di sini saya motret lebih banyak dan ngopi di warung. Saya ngobrol dengan pemilik warung, katanya bisa juga kalau mau kemah di sini, Saya jadi tertarik untuk mencoba.

Comments