Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Pengalaman Menggunakan Lensa Kit 18-55mm Sampai Usang (Contoh Hasilnya)

Setiap pembelian kamera DSLR atau Mirrorless untuk pertama kali, pastinya sepaket sama lensanya, yang biasa disebut lensa kit. Kenapa? ya dengan begini kita bisa langsung menggunakan kameranya untuk memotret. Karena kebanyakan orang yang baru pertama kali beli kamera tidak terlalu mengenal banyaknya pilihan lensa dan pokoknya beli. Paling tidak punya kamera aja dulu. Saya dulu juga begitu. Waktu mau beli DSLR untuk pertama kalinya, Saya dihadapkan dengan pilihan beli kemara beserta lensa kit atau beli BO atau Body Only yang lebih murah. Tentu saja BO lebih murah karena yang kita beli cuma Body kameranya saja, tanpa lensa. Sedangkan saat itu kalau beli lensa lagi Saya belum begitu paham lensa yang sesuai dengan kebutuhan seperti apa. Ya akhirnya belilah kamera dengan lensa kit. Saya kira bukan cuma Saya yang mengalami dilema semacam ini.
Lensa Kit EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 dipotret menggunakan EOS 600D dengan EF-S 24mm f/2.8
Saya akan bercerita tentang pengalaman menggunakan lensa kit EF-S 18-55mm yang Saya dapat berbarengan ketika membeli Canon 600D. Ketika pertama kali memiliki kamera DSLR sendiri rasanya bahagia sekali. Seperti telah menggapai salah satu impian dalam hidup. Membeli kamera DSLR dengan lensa kit tentu bukan pilihan yang buruk, apalagi kalau baru pertama kali dan pemula di dunia fotografi. Itulah yang ada di pikiran Saya, pakai dan nikmati saja. Kemana-mana kamera Saya bawa untuk motret apa saja. Shot video apa saja. Saya benar-benar happy dengan hasilnya. Saya tidak pernah mengeluh dengan foto atau video yang dihasilkan.

Semakin lama pertemanan di lingkar fotografi dan video semakin bertambah. Saya berbagi pengalaman bersama teman-teman. Hunting foto, membuat video, membuat film pendek, kadang ada job juga. Sampai pada akhirnya dapat job yang memberikan kesempatan menggunakan lensa fix 50mm f/1.8, lensa selain lensa kit yang saya pakai untuk pertama kalinya. Wauw, gambar yang dihasilkan terlihat sekali bedanya dengan gambar yang pernah saya hasilkan bersama lensa kit. Kemudian dari situ mulai coba-coba lensa prima lain. Lensa-lensa dengan kualitas lebih baik dan tentu saja harga lebih mahal dari sekadar lensa kit. Canon EF 70-200mm f/2.8, Tokina 11-16mm f/2.8, Samyang 8mm fish eye, lensa-lensa lain dan kini juga punya Canon EF-S 24mm f/2.8mm.
Lensa Kit di antara bunga-bunga.
Bersama Kucing.
Lama-lama lensa kit jarang digunakan dan tergeletak. Bahkan Saya pernah lupa menaruh di mana. Selain jarang digunakan karena lebih sering menggunakan lensa prima untuk foto dan video, lensa kit Saya hasilnya juga sudah tidak sebaik ketika masih baru dulu. Kondisi fisiknya juga semakin buruk. Putaran ring zoom terasa nyangkut di ujung. Ring fokus juga menjadi longgar. Husal gambarnya sudah tidak tajam lagi. Semakin malas untuk menggunakannya.

Tapi beberapa waktu lalu. Saya rindu, ingin menggunakan lagi lensa kit. Untuk main-main aja. Tapi dengan kondisi fisik yang buruk tentu hasilnya akan mengecewakan. Sebelum terlalu kecewa Saya membawanya ke tukang service kamera dan lensa di Malang, kebetulan lagi ada duit nganggur juga. Nama tempatnya Seven Electronic di Jalan Sudimoro, sampean yang punya masalah sama kamera coba bawa aja ke sana. Ok balik lagi ke kisah lensa kit. Saya minta untuk diperbaiki, sebelum diperbaiki lensa dicek dan dicoba-coba dulu, katanya lensa saya tidak ada masalah. Kecuali auto focus yang sudah rusak. Tapi saya tetap meminta untuk membongkar dan memperbaiki segala kemungkinan kerusakan lainnya.
Waduk Tanjungan salah satu hasil foto Lensa Kit EF-S 18-55mm f/3.5-5.6
Sunset di Panarukan, Contoh lainnya menggunakan Lensa Kit.
Anggrek, Lensa Kit juga bisa diguanakan untuk motret makro.
Satu pekan berlalu, sesuai waktu yang dijanjikan, lensa sudah bisa diambil. Ketika saya bawa pulang san coba di rumah, Saya senyum-senyum sendiri dengan hasilnya, sudah lebih baik meski tidak sebaik lensa prima. Auto focus-nya berfungsi lagi, sekian lama motret akhirnya saya memutuskan untuk tidak ribet-ribet urusan auto atau manual. Auto fokus di lensa memang sangat memudahkan kerja kita. Tapi ya gitu, auto fokusnya lensa kit ini tetap saja lemot.
Potret teman-teman di Ranu Regulo, Contoh lain menggunakan lensa kit 18-55mm.
Berkemah, bisa juga untuk motret malam-malam. Dengan shutter speed lambat tentunya.
Saya akan menambahkan beberapa pendapat berdasarkan pengalaman menggunakan lensa kit 18-55mm.

Kualitas
Sama sekali tidak buruk ketika lensa masih baru. Tapi setelah beberapa tahun pemakaian, apa lagi kalau pemakaiannya sering, kondisi fisik kamera akan mempengaruhi hasil gambar. Yang pertama kali akan terasa adalah ketajaman lensa dan fokus yang meleset. Apalagi kalau sampean pernah merasakan menggunakan prime lens, pasti bisa merasakan perbedaan hasilnya.

Performa
Tentu barang baru akan lebih baik dan enak digunakan. Auto fokus dan lain-lain masih bisa diandalkan. Nanti setelah sering dipakai (apa lagi kalau memakainya sembarangan) selama empat sampai lima tahun mungkin lensa butuh diajak ke tukang service. Setelah itu performanya akan baik-baik saja, seperti baru lagi. Sebenarnya waktu empat sampai lima tahun itu untuk teknologi fotografi pasti sudah terasa tua karena pasti sudah ada teknologi yang lebih canggih lagi.
Coban Baung, waktu itu lensa kit 18-55mm ini satu-satunya lensa yang Saya miliki.
Pro dan Kontra
Pro:
- Murah karena sepaket dengan kamera waktu beli.
- Sederhana dan mudah digunakan.

Kontra:
- Kualitas gambar biasa saja.
- Distorsi lensa atau apalah itu namanya yang kalau motret garis lurus akan kelihatan melengkung.

Kesimpulan
Baru pertama kali ingin memiliki kamera dan tidak paham-paham amat sama kamera dan berbagai lensanya? Beli saja kamera yang ada lensa kit-nya. Lebih sederhana dan mudah digunakan. Nanti kalau sudah pernah nyobain lensa prima dan ada duit lagi, baru beli lensa yang lain. Di awal-awal lensa kit gak jelek-jelek amat kok. Tapi kalau sampean beli kamera bukan untuk urusan pekerjaan, lensa kita sudah sangat cukup untuk dipakai.

*Contoh foto-foto yang ada di sini tentu saja warnanya sudah Saya enhance atau berkunjung ke akun Instagram Saya untuk contoh foto-foto yang lawas.

Comments