Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Tertangkap Kamera Google Maps

 Sebuah kesempatan langka buat Saya warga biasa. Perjalanan gowes Saya tertangkap kamera Google Street View yang sedang melintas. Heheh.. Setelah melewati tikungan. Ketika melihat mobil dengan kamera di atapnya Saya langsung mengenalinya itu siapa. Seketika hormon narsis saya meningkat, bingung mau berpose seperti apa waktu berpapasan. Hehehehe...

Kesempatan langka dalam hidup, entah kapan lagi. Sebuah potret penutup gowes yang menyangkan. Google Maps Street View.

Ceritanya, hari itu Saya gowes dengan jarak yang lumayan jauh. Di luar perkiraan, gowes yang awalnya berangkat pagi itu ternyata baru Saya selesaikan setelah lewat tengah hari. Awalnya Saya pikir Saya akan sampai rumah lagi sebelum pukul 12 siang. Nyatanya molor juga karena kecapekan dan kepanasan.

Gowes ke mana sih kok kayaknya bikin capek banget? Waktu itu Saya gowes ke sekitaran Jatirejo. Melipir ke kebun tebu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang. 30an Kilometer jaraknya, kalau pulang pergi dapetlah 60an Kilometer.

Emang ngapain aja ke Jatirejo? Tidak ada tujuan pasti sebenarnya. Seperti biasanya Saya cuma pengen gowes dan sampai lah di sana. Pada akhirnya Saya gowes masuk ke kebun tebu. Di Google Maps Saya melihat ada tempat yang katanya mata air. Karena penasaran, Saya hampiri dong. Namanya Sumber Kahuripan. Mulailah gowes menembus hutan jati selepas kebun tebu yang baru masuk musim tanam. Ekspektasi Saya tentang sumber atau mata air adalah tempat dengan air yang menyembul dari tanah, yang rencananya nanti mau ambil sebotol buat minum. Tapi sampai sana ternyata airnya sedang tidak ada. Hanya ada kubangan kecil yang membuat Saya ragu untuk mengambil dan meminumnya. Selain itu karena tempatnya di tengah hutan, ada banyak nyamuk. Segera Saya pergi dari sana.

Kemudian, masih di sekitaran kebun tebu yang berbatasan langsung dengan Jombang. Ada situs bersejarah, Situs Pangeran Alit namanya. Saya sendiri juga kurang paham tempat seperti ini, hanya ada makam berukuran kecil. Tidak ada sumber informasi yang bisa Saya ketahui. Mampir sebentar saja di tempat ini.

Waktu itu sudah tengah hari, waktu yang awalnya Saya pikir Saya sudah sampai rumah. Saat seperti ini lah waktu kritis buat Saya. Tengah hari yang panas terik dan kehabisan air minum membuat tenaga Saya cepat habis juga. Meskipun tinggal pulangnya saja tapi masih jauh, tetap saja membuat lelah. Perjalanan yang mungkin bisa ditempuh dengan gowes selama dua jam bisa menjadi tiga jam karena harus banyak berhenti. Hampir di setiap ketemu tempat teduh Saya akan berhenti. Siang itu Saya menghabiskan dua botol 1,5 liter air mineral.

Rute gowes hari itu, lumayan jauh. Awalnya saya pikir dekat karena masih satu kabupaten, tapi ternyata jauh.
 Meski kelelahan tetap Saya gowes sepeda biar cepat sampai rumah karena bulan ini musim hujan, agak sore biasanya akan turun hujan. Ya dari pada kehujanan di jalan mending buru-buru pulang.

Di tengah gowes setelah melewati tikungan pertigaan jalan. Saya melihat mobil dengan kamera di atapnya, ya Saya mengenal dia siapa. Wajah kelelahan Saya seketika menjadi sumringah, ingin menunjukkan tampang terbaik Saya meski penuh peluh. Meski sudah tahu nantinya akan diblur muka ini kalau tertangkap kamera. Saya mencoba untuk tetap cool. Hihihih....

Tampak pesepeda dengan helm kuning baru saja melewati pertigaan.

Menoleh sebentar waktu berpapasan. Apa yang Saya harapkan degan melihat ke arah kamera? Padahal tahu sendiri kalau muka akan dikaburkan.

Selepas itu Saya lanjut gowes saja, tidak menoleh ke belakang seolah berharap berpapasan lagi dan bisa bergaya di pinggir jalan.

Papasan itu hanya sebentar saja, tapi dengan memikirkan seperti apa nanti jadinya kalau sudah tampil di Google Maps, membuat Saya bahagia. Hormon endorfin serasa menyeruak dari dalam tubuh. Kelelahan sepanjang jalan terlupakan. Senang sekali rasanya, apalagi jalanan sedang menurun, jadi tinggal menggelindingkan sepeda saja.

Beberapa saat sebelum sampai rumah ada sedikit jalan menanjak, tubuh sudah tidak bisa dibohongi lagi, Saya butuh istirahat lagi. Hehe, meski lelah gowes hari ini berakhir menyenangkan.

Comments