Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Trekking ke Candi Wayang Penanggungan


Trekking santai ke candi Wayang ini adalah kali kedua saya menjelajah sisi utara lereng Gunung Penanggungan. Sebelumnya saya pernah ke Puncak Puthuk Kembang yang terletak di desa Kunjorowesi dengan gowes. Candi Wayang ini juga masih satu desa dengan Puthuk Kembang, Kunjorowesi, hanya saja untuk ke Candi Wayang, kita harus trekking, ya sedikit mendaki juga karena letaknya yang tepat di bawah puncak Penanggungan.

Candi Wayang.
Saya trekking ke candi wayang seorang diri. Waktu itu niatnya ya cuma untuk jalan-jalan santai saja tapi agak ke gunung. Saya berangkat pagi pagi sekali dari rumah dan sampai di Desa Kunjorowesi tidak sampai satu jam.
 
Tempat pertama yang harus dikunjungi jika mau ke Candi Wayan adalah pos perijinan pendakian Gunung Penanggungan yang ada di Desa Kunjorowesi. Ya karena jalur yang akan dilewati menuju ke Candi Wayang sama dengan jalur ke Puncak Penanggungan. Mengenai pos perizinan ini, ongkos karcis yang dikenakan untuk sekali masuk sebesar Rp. 10.000 sekalian parkirnya (mungkin karena Saya hanya ke Candi Wayang jadi tidak dikenakan parkir menginap). Di pos perijinan tentu saja ada tempat untuk parkir kendaraan.
 
Setelah membereskan urusan karcis Saya berangkat trekking. Saya sempat diberi tahu warga jalur ke Candi Wayang sama dengan jalur ke Puncak Penanggungan, "dari tempat parkir pos perijinan ada jalan setapak kemudian nanti jika ketemu pertigaan, belok kanan saja", begitu katanya. Karena Saya sama sekali belum pernah mendaki dari jalur ini, jadi ya Saya berangkat saja sambil berharap tetap berada di jalur yang benar. Dari sinilah cerita trekking ke Candi Wayang dimulai.
 
Saya berjalan saja melalui jalur yang Saya kira benar, setelah melewati pekarangan warga, kemudian kandang ternak, dan masuklah Saya ke hutan-hutan. Selepas melewati kandang ternak, jalur yang Saya lewati terus menanjak tajam. Saya terus berjalan berhenti sesekali jika kelelahan. Sampai agak jauh jalur tetap Saja menanjak dan Saya mulai ragu tentang jalur yang Saya pilih. Saya buka aplikasi peta di ponsel dan melihat posisi Saya, hmm sepertinya benar meski memang meragukan. Saya lanjut jalan.
 
Sudah hampir satu jam Saya berjalan dan jalurnya pun seperti jarang dijamah. Apa memang jalur ini jarang dilewati pendaki? Entahlah. Sambil istirahat Saya membuka aplikasi peta lagi, wahduh lha kok posisi Saya masih jauh dari Candi Wayang, padahal perkiraan awal seharusnya satu jam sudah sampai. Bahkan posisi Saya lebih tinggi dari Candi Wayang, hampir dekat dengan batas vegetasi, yang jika dilanjutkan bisa sampai ke Puncak Penanggungan.
Strava
GPS Track jalur yang Saya lewati, direkam menggunakan Strava. Tampak garis berwarna orange adalah jejak jalur yang Saya lewati. Pada percabangan pertama adalah jalur yang salah, yang membuat Saya kesasar.
 
Karena jalur ini sepertinya tidak mungkin menuju Candi Wayang, Saya putar balik, turun lagi sambil mencari pertigaan yang dimaksud tadi. Turun terus sampai ketemu kandang ternak kemudian pekarangan warga. Hampir sampai pos perizinan Saya bertanya dengan warga jalur ke Candi Wayang lewat mana. Ternyata pertigaan yang tadi dimaksud masih dekat sekali dengan pos perizinan dan masih di pekarangan warga. Satu jam lebih Saya membuang waktu dengan kesasar. Ini sama saja dengan memulai trekking dari awal.
 
Baiklah, karena Saya masih ingin jalan ke Candi Wayang, Saya melanjutkan trekking. Di jalur ini Saya beberapa kali ketemu dengan rombongan pendaki yang hendak ke Puncak Penanggungan. Ternyata memang inilah jalurnya yang benar dan jalur ini pun tidak terlalu menanjak seperti waktu kesasar tadi, relatif landai.
 
Sesuai perkiraan awal, untuk sampai ke Candi Wayang hanya butuh waktu satu jam (tentu saja bisa kurang bisa lebih tergantung kecepatan jalan). Candi Wayang letaknya benar-benar di kaki Gunung Penanggungan, dari tempat ini Puncak Pawitra terlihat jelas dan dekat sekali.
Foto Candi Wayang dari udara.

Candi Wayang terletak di lembah antara Puncak Penanggungan dengan Gajah Mungkur.

Candi Wayang.

Bunga di Candi Wayang.
 Saya tidak terlalu paham mengenai sejarah atau pun kisah dibalik Candi Wayang, yang Saya lihat di sana, Candi Wayang terbuat dari batuan dan terdapat ukiran relief di dindingnya. Candi ini kecil dan seperti terkubur. Meskipun tidak mengerti sejarahnya Saya senang bisa trekking ke Candi seperti ini.
 
Saya tidak terlalu lama di sana, setelah foto-foto dan istirahat yang cukup, Saya berangkat pulang. Turun ke pos perizinan. Trek ke Candi Wayang menurut Saya menyenangkan, landai dengan nuansa pendakian karena letaknya yang di Gunung. Cocok untuk pemanasan naik gunung atau sekedar jalan-jalan, atau kalau mau trail running juga bisa. Hanya saja untuk camping di tempat ini rasanya nanggung, mungkin mending sekalian ke Puncak Penanggungan. Sebenarnya selain Candi Wayang masih ada banyak Candi lainnya di lereng Gunung Penanggungan ini. Mungkin lain waktu Saya juga akan ke sana dan bercerita.
 
Terakhir, Saya juga sempat mengvideokan trekking ke Candi Wayang. Saya edit-ala-ala vlog pendakian. Silahkan kalau mau menonton.
 

Comments