Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Flashback 2013

Hmm, Sampai juga di penghujung tahun 2013. Ngapain aja yah selama 2013 ini? banyak. Tapi kalo diingat-ingat, yang paling berkesan selama 2013 ini adalah penggarapan film dokumenter perjalanan tim Tursina Explore #2. Gimana gak berkesan, lha wong shootingnya aja di awal tahun, editing-nya sepanjang tahun, benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Tapi dari situ saya jadi tahu betapa susahnya membuat film itu.

Sedikit cerita tentang penggarapan film ini. Berawal dari program kerja pengurus Mapala Tursina untuk ekspedisi ke Taman Nasional Ujung Kulon, sebenarnya ekspedisi ini hampir di cancel karena sudah di penghujung periode kepengurusan. Tapi, karena masih ada ambisi untuk berangkat, akhirnya ekspedisi ini diniati untuk berangkat. Apa pun itu, kalo udah niat pasti akan terwujud. Dan di awal bulan Februari, berangkatlah kami ke Ujung Kulon untuk ketemu sama Badak. Saya ditunjuk oleh management tim ekspedisi menjadi seksi dokumentasi sekaligus kameramen film dokumenter. Semua peristiwa selama sepuluh hari lebih dari Malang - Pandeglang - TNUK - balik ke Pandeglang - sampai balik ke Malang lagi terdokumentasi dengan rapih oleh saya. Semua kejadian di dalam Taman Nasional Ujung Kulon terekam oleh kamera, kecuali pas hujan.

Sampai di Malang, saya sudah siap dengan editing film, sequence demi sequence mulai tersusun, hingga masuklah proses editing. Satu per satu file video saya tonton untuk menentukan bagian mana yang akan dipotong untuk ditampilkan. Di awal-awal saya begitu semangat mengerjakan proyek ini. Belum dapat separuh saya meng-edit, saya sadar kalo ada yang kurang dari film ini. Ya, yang kurang itu adalah isu atau misi yang diangkat di film ini tidak ada, alhasil pesan yang akan disampaikan dari film ini pun akan kabur nantinya. Saya mulai berandai-andai jika bisa berangkat lagi ke Ujung Kulon, saya akan shooting lagi dengan tim ekspedisi dan mengambil gambar lebih banyak yang mengusung misi dari ekspedisi ini, tapi itu sudah tidak mungkin lagi. Semangat mulai mengendur, saya mulai kehilangan arah. Nyasar, dan penggarapan film ini pun tidak kunjung selesai. Sepanjang tahun saya hanya memandangi file-file video hasil rekaman yang menyesaki hard disk laptop saya.

Hingga pada akhirnya, pada 20 Desember 2013. Ada gawe besar di Mapala Tursina, yaitu Dies Maulidiyah XVIII Mapala Tursina. Di situ akan ada sarasehan tim ekspedisi yang pernah diberangkatkan Mapala Tursina, dari Tursina Explore yang pertama sampai yang ke-3. Di dalamnya ada Tim Tursina Explore #2 yang akan mempresentasikan hasil dari ekspedisi ke Ujung Kulon. Hasilnya ialah film dokementer yang belum selesai saya garap ini. Target untuk bisa memutar film di Dies Maulidiyah XVIII menjadi penyemangat baru bagi saya. Semakin dekat dengan hari-H saya semakin termotivasi untuk menyelesaikan film ini. Akhirnya dalam satu minggu penuh saya menyusun ulang proyek film ini. Saya menggarap film ini mulai dari nol lagi. Dua hari sebelum Dies Maulidiyah XVIII, film ini selesai. Lega sekali rasanya, beban mental dan pikiran selama 2013 akhirnya dapat terselesaikan. Dari situ saya jadi tahu, kalau saja editing film ini dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tidak perlu waktu sampai satu minggu untuk menyelesaikannya.

Huh, capek juga ternyata menggarap satu film saja. Selain sibuk dengan film dokumenter ini, sepanjang tahun 2013 hari-hari saya sama seperti kebanyakan mahasiswa yang aktif di UKM. Kuliah - UKM - kosan.

Kuliah saya selama semester genap tahun 2013, Februari - Juni, saya menambil banyak mata kuliah tapi pada akhirnya menghasilkan IP yang tidak terlalu banyak. Dengan IP yang jauh dibawah harapan, berdampak pada jatah SKS yang terbatas, berdampak pula pada kuliah semester ganjil, September - Desember, yang longgar. Selain kuliah, kalo ada waktu luang saya habiskan di gunung, kalo gak gitu ya ke pantai, tapi tetep lebih sering di kampus.

Liburan semester genap, saya sempat ke Taman Nasional Baluran di Situbondo, di sana saya benar-benar merasakan julukan dari TN Baluran ini, Africa van Java. Savanna dan satwa liar berkeliaran sejauh mata memandang. Baluran terkenal dengan burung-burungnya yang beragam. Kadang saya juga bertemu dengan Rusa yang bergerumbul dengan sesamanya ditengah savanna. Di Baluran juga ada pantainya, ombaknya sepoi-sepoi. Di pantai saya berenang dan mencoba kamera mainan waterproof yang baru saya beli saat itu.

Menjelang penghujung tahun 2013, pada bulan Oktober ada lomba desain poster Taman Wisata Alam Kawah Ijen yang diselenggarakan oleh BKSDA wilayah III Jember. Saya tergiur dengan hadiahnya dan mendadak semangat untuk ikut lomba. Saya sempat kehabisan ide desain poster, karena sebelumnya sudah membuat sebelas desain poster untuk promo BATAFIA XVIII, sebuah program rekrutmen dari Mapala Tursina. Tapi, demi hadiah yang gila-gilaan bahkan bagi saya tidak masuk akal, bayangkan untuk sebuah desain poster, juara I mendapatkan 15 juta rupiah, juara II 10 juta rupiah, dan juara III 5 juta rupiah. Saya memaksa otak untuk berpikir kreatif. Lima hari saya berkonsentrasi untuk membuat tiga desain poster, dan langsung mengeposkannya dalam bentuk cetak ke Jember. Setelah menunggu pengumuman hasil penjurian, alhamdulillah saya menang, meski cuma juara II. Tapi hadiahnya tidak cuma-cuma. Dari hadiah ini saya bisa beli mainan baru, bayar hutang, disisihkan sebagian untuk Mapala Tursina, berbagi rejeki dengan anak anak Mapala Tursina, dan banyak lainnya. Kurang dari satu bulan, sepuluh juta itu sudah habis. Sampai-sampai saya lupa untuk sekedar beli baju atau celana baru karena banyak celana saya yang bolong-bolong di lutut bahkan ada juga yang bolong pas di selangkangan. Sampai saya juga lupa kalo hanya 10% dari sepuluh juta itu saya bisa bayar SPP sendiri tanpa harus minta ke orang tua. Astaghfirullan, banyak uang memang bikin orang jadi pelupa.

Yah, mungkin itulah hal-hal besar diantara hal-hal kecil lainnya yang saya alamai sepanjang 2013 ini. Besar atau kecil, banyak pelajaran yang bisa saya ambil. Tapi, meski sudah banyak belajar, ternyata saya ini masih bodoh saja. Saya masih harus banyak belajar, belum saatnya selesai kuliah. Semoga saya yang masih bodoh ini mengambil manfaat dari pelajaran yang sudah-sudah untuk masa depan. Dan yang lebih penting bisa bermanfaat bagi orang-orang disekitar saya. Amin!

Trus, apa resolusi untuk 2014?
Hah, resolusi? 1366x768 aja dah cukup.

Comments