Subscribe

Popular Posts

Flickr Images

Like us on Facebook

Skip to main content

Piknik Singkat ke Sendang Biru Naik Bus Damri

Lama gak piknik ke Pantai Selatan Malang membuat Saya pengen juga ke sana lagi. Tapi membayangkan menempuh jauhnya perjalanan sambil mengendarai motor membuat Saya lama-lama ogah-ogahan buat beneran main ke Pantai. Sampai akhirnya terdengar kabar pada semester kedua tahun 2020, ada bus reguler yang melayani rute dari Kota Malang ke Sendang Biru dan pantai-pantai lainnya, wah penasaran juga jadinya. Ini hal baru, karena sebelumnya belum pernah Saya dengar ada bus yang membuka trayek sampai ke Sendang Biru. Angkutan umum lain pun belum pernah ada sepertinya.

Pelabuhan Sendang Biru.
Selidik punya selidik, ternyata bus yang melayani rute ini adalah bus Damri. Dulu bus ini berangkat dari Terminal Arjosari, tapi sempat ada ribut-ribut sama angkot (begitu kabar berita yang Saya baca), akhirnya diberangkatkan dari pool Damri. Artinya calon penumpang harus datang ke pool Damri pagi-pagi. Nanti pulangnya juga ke pool ini.

Armada Bus Damri yang berangkat ke Sendang Biru setiap harinya ada dua, yang pertama berangkat pukul tujuh pagi kemudian yang berikutnya pukul delapan pagi. Kedua armada ini rutin berangkat pulang-pergi setiap hari ke Sendang Biru, ada atau tidak ada penumpang mereka tetap berangkat. Seperti pengalaman pertama kali Saya naik Bus Damri ke Sendang Biru, penumpangnya hanya saya seorang. Selain Saya hanya ada Sopir dan Kondektur. Oh ya, selama pandemi, jumlah penumpang di dalam bus dibatasi. Setelah berangkat dari pool, bus sama sekali tidak berhenti untuk ngetem atau cari penumpang lagi, bus akan langsung menuju pantai selatan.

Pulangnya, kedua Bus akan masing-masing berangkat dari Pelabuhan Sendang Biru pada pukul dua dan pukul tiga sore. Dengan estimasi waktu tempuh dua jam, selama perjalanan lancar, bus akan sampai di Kota Malang sebelum petang. Waktu itu ketika perjalanan kembali ke Malang, ada beberapa penumpang lain yang naik bersama-sama dari Pelabuhan menuju ke Malang. Perjalanan jadi tidak terasa terlalu sepi.

Oh Iya, untuk ongkos naik busa sebesar Rp. 25.000, sekali berangkat. Jadi PP habis Rp. 50.000, lebih murah ketimbang bawa kendaraan sendiri.

Selama perjalanan berangkat, Saya sempat ngobrol dengan Sopir dan Kondektur tentang operasional bus yang sedang Saya tumpangi. Saya banyak bertanya tentang jam operasional dan pantai-pantai di Malang Selatan yang bisa menjadi tujuan. Soal jam operasional sudah Saya ceritakan di atas. Kemudian untuk naik bus (berangkat dari Malang) tidaklah harus ke pool Damri. Asalkan penumpang yang mau naik banyak atau berombongan, bisa menghubungi Damri Malang untuk dijemput, selama masih di dalam kota atau searah jalan ke Malang Selatan.

Sesampainya di Jalur Pantai Selatan yang sebagian belum selesai digarap. Ada banyak pantai yang bisa dijadikan pilihan jujukan, dari Pantai Balekambang, Pantai Ngantep, Pantai Batu Bengkung, Pantai Goa Cina, dll. Kalau sampean naik berombongan, atau bus sedang penuh penumang, Sopir dan Kondektur bersedia mengantarkan ke pantai yang diinginkan. Tapi kemarin Saya naik sendirian, jadi bus langsung menuju ke Pelabuhan Sendang Biru.

Sampai di Sendang Biru.
Sesampainya di Pelabuhan Sendang Biru, Saya hanya berjalan-jalan mengitari pelabuhan dan pasar ikan sambil motret. Sesungguhnya Sendang Biru bukanlah tujuan Saya. Saya hanya ingin naik dan ingin tahu rute bus. Saya pikir Saya akan turun di pantai selain Sendang Biru, tapi ya sebab itu tadi, penumpang sendirian tidak diantar ke pantai lain.

Selama di Sendang Biru Saya mencoba menikmati waktu Saya dengan motret. Banyak hal yang Saya amati, kapal-kapal nelayan yang sedang berlabuh, orang-orang yang sedang mancing dengan teman atau keluarga, ikan-ikan yang sedang dijual di Kios Ikan Nelayan. Ya dulunya di sini ada TPI, Tempat Pelelangan Ikan. Entah diubah konsepnya atau sekedar ganti nama, tapi memang banyak bangunan baru dan yang berubah di Pelabuhan Sendang Biru ini. Dibandingkan terakhir kali Saya ke sini bertahun lalu entah kapan. Pelabuhan jadi semakin luas, parkiran juga.

Anak-anak memancing di tepian pantai.
Sekarang ada tempat untuk transaksi ikan segar yang lebih besar dan bersih.
Menunggui kail pancing dilahap ikan.
Ramai memancing dalam ketenangan.
Bersantai.
Saat menerbangkan drone di sinilah Saya menyadari drone Saya sedang tidak baik-baik saja. Beruntung tidak sampai nyemplung ke laut.
Badan kapal yang warna-warni cerah.
Ketika Saya sudah luamayn lelah berjalan, ternyata juga sudah waktunya pulang. Saya kembali ke Malang naik bus yang berangkat awal, pukul dua. Soal rasa dan kenyamanan naik bus, Saya rasa enak-enak saja, AC-nya juga dingin. Karena selama perjalanan pulang, Saya sempat ketiduran. Melihat caranya beroperasi, Bus Damri trayek ke Sendang Biru ini lebih cocok dibilang sebagai bus pariwisata yang tiap hari PP ke sana ketimbang angkutan umum trayek Malang - Sendang Biru.

Video singkat ala-ala vlog selama perjalanan dan di Sendang Biru.

Comments